Kenalan dengan Penulisnya Om Suami, Yuk!

Lahir dengan nama lengkap Khofidoturrofiah, diambil dari salah satu surat dalam Al-Qur'an, yakni surat Al-Waqi'ah ayat ke tiga. Biasa dipanggil Ofi, lahir di kota Brebes, tinggal di daerah Tonjong, desa kelahiran suami tercinta.

Seorang ibu dari satu anak ini, bukanlah manusia terpandang ataupun bergelar di bumi. Hanya seorang lulusan Aliyah, tepatnya di MAN 2 Brebes, yang bercita-cita menjadi seorang insan yang terpandang di hadapan Tuhannya, Allah SWT, dengan cara menyampaikan banyak hal kebaikan, salah satunya melalui novel ini.

Meniatkan diri menulis hanya karena Allah, tidak ingin dipuji-puji, diagungkan, dan ternyata niat inilah yang memudahkannya dalam menyelesaikan novel. Meskipun sederhana, semoga ada hal baik yang bisa diambil dari novel yang ditulisnya.

Menulis adalah wasilah untuk berbagi. Menulis adalah untuk menebar kebaikan. Menulis adalah salah satu cara memberikan manfaat. Menulis juga menjadi sarana silaturahmi, berkenalan dengan banyak orang. Saling menasihati dalam kebaikan.

Novel Kak Oviie di AE

Nama: Oviie Arbain

Judul buku: Om Suami

Harga buku: 135

Nomor pemesanan buku: 082327282636

Blurb: “Atika nggak pakai kerudung Om!” seru Atika. “Om! Om bisa ngadep ke tembok dulu sebentar? Atika mau nyari kerudung!” seru Atika masih di tempatnya. Ares menghela napas. “Kamu Cuma nggak pakai kerudung kan, Atika? Bukan telanjang?”

“Haishh, Om! Jangan ngomong macam-macam ya? Atika masih polos. Udah deh, cepet turutin permintaan Atika!”

Ares meluruhkan bahunya, tetapi sedetik kemudian ia tersenyum jahil. Pura-pura berbalik ia berujar, “Ini udah!”

Atika melongokkan wajahnya sedikit, kemudian langsung menunduk kembali di bawah ranjang dan berteriak kencang, “Om bohong!”

Ares langsung tertawa pelan. “Baiklah, aku keluar dulu. Jangan lama-lama. Aku butuh mandi.” ujarnya sebelum benar-benar keluar kamar.

Atika mengembuskan nafas lega. Lalu ia segera mencari khimarnya yang ternyata ada di sofa. Bergegas ia memakainya, “Sudah, Om!”

Ares pun masuk kembali. Mengamati penampilan Atika sejenak, ia menggeleng-gelengkan kepala pelan, “Suami sendiri tidak boleh lihat rambut istrinya,”

“Belum waktunya, Om!”

Bagaimana rasanya menikah dengan Om-om saat masih duduk di bangku SMA? Tentunya, kepolosan dan sifat kekanak-kanakan mewarnai rumah tangga Ares Prayuda dan Atika. Namun, mungkinkah keduanya bertahan dalam kekurangan masing-masing?


Subscribe to receive free email updates: