Sumber gambar: google.com |
Punya naskah yang sudah sekian tahun tenggelam di dasar laptop? Ya, kejadian ini sering dialami para penulis, khususnya penulis pemula. Imajinasi yang sudah terngiang, musnah begitu saja gara-gara writer's block. Lantas, apa ada solusi untuk kasus ini? Jelas ada dong! Apa saja itu? Jawabannya bisa kita simak di bawah ini:
1. Membuat List Bagian Naskah
Cara ini termasuk ampuh dan paling sering digunakan para penulis. Dengan begitu, kita tidak perlu lagi memikirkan ending dan arah cerita karena sudah dicatat saat awal menulis. Misal, bab pertama menceritakan tokoh A bertemu dengan tokoh B, bab kedua menceritakan tokoh A dengan Tokoh B saling jatuh cinta, dan seterusnya. Dengan kata kunci seperti itu, penulis akan lebih mudah mengembangkan cerita
2. Buat Deadline Sendiri
Putuskan sendiri kapan naskah harus selesai. Dengan catatan, penulis harus mematuhi deadline yang dibuat sendiri. Ini akan melatih kedisiplinan penulis dan mencegah naskah menjamur dalam folder laptop.
3. Tulis Naskah Apa Adanya
Jangan takut salah. Tulis naskah apa adanya sampai selesai. Memikirkan kesempurnaan di awal menulis justru akan menimbulkan stres. Biarkan tulisan mengalir mengikuti tangan dan otak. Lantas, kalau hasilnya tidak bagus bagaimana? Bisa dilihat pada bagian berikutnya.
Sumber gambar: google.com |
4. Koreksi
Apakah setelah naskah selesai, kita langsung menyerahkannya ke penerbit? Jangan dulu dong. Penulis harus mengoreksi naskahnya dulu. Memeriksa apa ada yang typo, tanda baca kurang tepat, atau kata yang tidak relevan. Untuk mengoreksi naskah, penulis tidak bisa melakukannya sesaat setelah naskah selesai. Harus didiamkan dulu selama minimal tiga hari. Mengapa? Karena, jika dilakukan pada saat naskah baru diselesaikan, kekurangan itu akan tertutupi oleh rasa puas. Maka dari itu, alangkah baiknya kalau naskah didiamkan dulu.
5. Tidak Bergadang
Bergadang tidak akan membuat cerita bagus. Justru penulis akan stres dan memperburuk kesehatan. Justru waktu yang baik untuk menulis naskah adalah setelah melakukan istirahat cukup. Misal, tidur tidak terlalu malam dan bangun sebelum subuh. Waktu sebelum subuh itulah yang dimanfaatkan untuk menulis.
6. Refreshing
Jika writer's block masih juga menyerang, maka refreshing-lah. Bisa dengan jalan-jalan sore, atau rekreasi ke tempat wisata bersama teman dan keluarga. Ini akan membuat pikiran fresh. Biasanya, penulis akan mendapat inspirasi kembali setelah pikirannya terhibur.
7. Tidak Mengerjakan Naskah Setelah Makan
Setelah makan bukanlah saat yang tepat untuk belajar. Menulis pun demikian. Ketika perut kenyang, manusia tidak akan bisa konsentrasi. Kalau ingin menulis setelah makan, lebih baik biarkan beberapa saat dulu sampai perut merasa lega. Baru setelah itu menulis.
Semoga tips ini bermanfaat untuk para penulis. Yuk, kita buka lagi laptop dan mulai mengerjakan naskah yang sudah lama tenggelam agar cepat selesai. Happy writing! :)