A Flash Fiction By: Diti Didot
Sejengkal Jarak
Aku tak
terbiasa dengan ini semua!
Aku tak
terbiasa tak melihat kalian!
Hari-hari
yang kulalui selama ini terasa indah bagiku. Melihat tingkah polah si kecil
membuatku tertawa. Mendapatkan pelukan hangat suami setiap malam. Sebagai
seorang ibu dan seorang istri pastinya lebih merasa berarti ketika mendampingi
anak dan suami.
Baca Juga: Guruku Tercinta - Nata Carol
Meskipun dengan adanya anak yang masih berusia balita tentu membutuhkan
perhatian yang lebih. Namun aku sangat menikmatinya. Aku
bisa menyaksikan semua proses tumbuh kembangnya. Dan aku menjadi orang pertama
yang melihat perkembangannya. Aku menjadi orang pertama yang dicarinya ketika
dia menangis.
Sebagai
seorang ibu dan istri aku terus berusaha menyajikan menu sehat favorit anak dan
suami. Aku turun ke dapur dengan semangat memasak dengan penuh cinta.
Bahagianya aku ketika masakanku membuat suami menambah porsi makannya.
Senangnya aku melihat si kecil lahap makan.
Masih
terasa hangatnya suasana di rumah ketika sore hari. Selesai memandikan si kecil
untuk menyambut ayahnya datang. Tibalah saat yang ditunggu yaitu bermain
bersama. Rumah menjadi riuh dengan canda tawa kami.
Ketika si
kecil sakit, terbersit rasa khawatir di hatiku. Pasti juga di hati suamiku
meski tidak menampakkannya. Sebagai ibu, aku terus memantau reaksinya seharian.
Ketika dengan obat herbal kesehatannya sudah membaik, legalah kami. Dan akulah
orang yang dicari ketika si kecil sakit. Dengan merengek dia akan meminta
kugendong.
Baca Juga: Patung Batu - Amarta Shandy
Letih
memang seringkali datang. Namun aku tak pernah mengeluh. Dengan memandangku
saja suamiku sudah paham keletihanku. Dengan sabarnya aku direngkuhnya.
Dipeluknya aku dan diusap rambutku sambil berkata “Sabar ya Bunda. Ayah tau
Bunda capek. Makanya sekarang ganti Ayah yang memanjakan Bunda”. Lalu akupun
tertidur mendengar senandungnya.
Namun
semua itu adalah delapan bulan yang lalu. Saat aku masih bersama mereka. Kini
aku harus berpisah dengan mereka. Aku hanya bisa menemui mereka di akhir pekan
saja. Sungguh hari-hariku terasa hampa, sepi dan sendiri.
Aku rindu
mereka!
Malang, 15 Desember 2016
Biodata Penulis
Penulis bernama asli Diti, dilahirkan di Yogyakarta, awal
Bulan Maret 1984. Penulis adalah ibu dari satu anak berusia 4 tahun yang
bernama Asllan. Refreshing baginya adalah traveling, memasak, dan bermain
dengan kucing kesayangan. Penulis dapat ditemui di : Fb : diti didot IG :
ditididot Blog : www.bundadidotbercerita.blogspot.com Email: reas_asllan@yahoo.com