Sebuah Puisi Karya: Eva Yuditia
Terenyuh
Bulir-bulir
air mata membasahi pipiku.
Melihat gadis mungil dengan boneka usang dalam
gendongannya.
Rambutnya panjangnya kusut masai dipermainkan angin.
Baju lusuh berjalan tanpa alas kaki.
Menyusuri trotoar mengadahkan tangan pada setiap
yang berlalu.
Mengingatkan pada adiku yang kini entah dimana..
Tiap lorong ku singgahi, terminal ku datangi
berharap jumpa dengannya.
Tanda- tanda lahir kulihat dipergelangan tangannya.
Oh...seandainya itu dirimu....
Kan ku kubasuh dengan linangan air mata.
Menyongsong hari esok bersama meskipun semua hanya
harapan.
Kan kupeluk dan takkan kulepaskan, hingga tiba
waktunya mentari bersinar mengusik kegelapan.
Eva Yuditia, penulis novel Lencana Kamajaya