Hai, sahabat AE. Kali ini saya akan mengulas sosok penulis AE bernama lengkap
Arnis Silvia. Kak Arnis ini, pertamakalinya menerbitkan bukunya di AE yang
berjudul Titi Kala Mangsa. Kak Arnis Silvia biasa dipanggil Ninis oleh
keluarganya dan beberapa temanya memanggil dengan sapaan Arnis, ada juga yang
manggil Silvie.
Penulis yang akrab dengan panggilan Arnis ini belum menentukan nama
penanya. Mungkin suatu saat kalau sudah menulis novel, kata kak Arnis. Semoga
secepatnya punya nama pena ya, Kak. ^^ Dan di tunggu terbitan karya novelnya.
:D
Untuk menerbitkan buku sendiri, kak Arnis punya tiga alasan ;
1. Untuk
mengabadikan apa yang ditulisnya selama
beberapa tahun terakhir. Kak Arnis banyak menulis puisi, dan merasa hal
tersebut harus diikat dan disatukan
dalam sebuah buku.
2. Yang kedua,
untuk memberikan ruang bagi karya selanjutnya. Sebelum kak Arnis menerbitkan
buku, dia merasa ada yang digendong
kemana-mana, seperti ibu hamil yang membawa bayinya kemana-mana. Setelah buku itu
terbit, kak Arnis merasa anaknya terlahir. Dengan demikian, dia bisa "hamil"
lagi dan merasa bisa mengumpulkan tulisan lagi untuk buku kedua.
3. Yang ketiga,
untuk berbagi perspektif kepada pembaca. Bagi Kak Arnis, puisi bisa menjadi
alternatif ekspresi dan imajinasi. Kita sering tidak bisa mengungkapkan
dinamika perasaan kita secara langsung melalui ucapan atau obrolan. Namun dalam
puisi, kak Arnis ingin mengajak pembaca untuk menyelami dalamnya laut rasa
manusia. Semakin kita menyelam, semakin kita takjub akan luasnya jiwa.
Dari kecil kak Arnis meamang suka menulis. Sejak SMA, kak Arnis sudah
menulis puisi. Tapi sayangnya buku draf yang berisi karya-karya puisinya
terbakar oleh neneknya, yang tidak mengetahui bahwa buku tersebut adalah
tulisan kak Arnis.
Kak Arnis juga sempat menjadi blogger lho, juga penulis cerita
perjalanan, penulis buku pelajaran untuk mahasiswa sebelum akhirnya berkiprah
untuk menulis puisi. Keluarganya sangat mendukung dalam dunia kepenulisan .
Sehingga mereka memberikan waktu dan ruang bagi kak Arnis untuk menginterupsi
kegiatanya kak Arnis dengan pergi ke toko buku, mengisi weekend dengan membaca
buku, dan malam haripun kak Arnis asih menyempatkan untuk menulis.
Saat buku puisi Titi Kala Mangsa nya terbit, keluarga kak Arnis sangat
senang. Karena mereka tahu kalau kak Arnis sangat ingin menerbitkan puisi.
*Selamat ya kak ^^
Menurutnya, momen menulis itu bisa datang kapan saja. Kak Arnis sering
mendapat inspirasi ketika melakukan perjalanan seorang diri, mengamati orang
lain, mengamati alam, kendaraan, anak-anak, apa saja. Dan dia pun ingin
menuliskan kenangan atau interpretasi ke dalam tulisan.
Kak Arnis biasa menuliskan apa saja dalam Memo di dalam handphonenya.
Lalu saat pulang, kak Arnis akan buka kembali draf itu, dirapikan dan
percantik, lalu di publish ke instagram. Mengapa di simpan disana? Untuk alasan
keamanan, agar tersimpan dengan aman dan kak Arnis tidak akan kebingungan ketika terjadi apa-apa
dengan handphonenya. Wah bisa juga di tiru, hehe.
Untuk menulis produktif, kata kak Arnis kuncinya adalah banyak membaca.
Semakin banyak yang kita baca, semakin banyak kosa kata, gaya penulisan, alur
cerita, setting dan penokohan yang kita peroleh, sehingga semakin kaya tulisan
kita. Kunci kedua adalah, menulis saja, meski tak sempurna. Kesempurnaan ada
pada latihan terus-menerus.
Berikut ini kak Arnis telah membagikan tips bagi pembaca terkait
kepenulisan. Tips ini diadaptasi dari
prinsip Tombo Ati.
1. Baca
sebanyak-banyaknya referensi yang terkait dengan genre favorit Anda. Jika Anda suka puisi romance, maka
nama-nama besar seperti Khalil Gibran, Rumi, Robert Frost, Sapardi Djoko
Damono, Joko Pinurbo, sudah harus masuk dalam bacaan wajib dasar.
2. Luangkan waktu di malam hari untuk
berkontemplasi. Untuk Muslim, bisa dilakukan setelah shalat tahajud, misalnya.
Pukul 2-4 pagi adalah waktu premium untuk memperbaiki tulisan.
3. Berpuasa dari
kebiasaan yang menjauhkan kita untuk menulis. Misal, jalan-jalan ngemall tanpa
tujuan, belanja olshop di luar kebutuhan, belanja dvd sampai 20 episode sehari,
dan seterusnya. Jika anda suka menonton, buatlah kontrak diri untuk menulis 1
tulisan setiap selesai menonton.
4. Pergilah ke
tempat-tempat yang memperkaya wawasan dan inspirasi menulis anda. Pesta sastra,
bedah buku, pesta buku, pelatihan kepenulisan, dan seterusnya.
5. Berkumpullah
dengan orang-orang yang suka menulis dan bersikap positif. Energi dari
orang-orang positif itu menular. Sesekali bertemu dengan teman yang skeptis
atau kritis boleh, untuk memberi masukan pada karya kita, tapi jangan
sering-sering. Ketika kita menulis dalam bayangan skeptisisme, tulisan kita
jadi sulit mengalir
Itu tadi beberapa tips dari kak Arnis yang
sangat berguna tentunya bagi pembaca dan penulis pemula, hehe. Supaya semakin
berkembang dan sukses.
Alasan kak Arnis memilih AE Publishing untuk
menerbitkan bukunya adalah karena review beberapa penggunanya lumayan bagus.
Informasi terkait pra-publikasi juga mudah ditemukan di website AE. Respons
adminnya juga cepat. Kak Arnis merasa untuk karya pertamanya, sudah cukup puas
dengan kerjasama AE. Dan semoga bisa terus lanjut kerja sama dengan AE ya, Kak.
Terutama untuk karya-karya kak Arnis selanjutnya, hehe. :D
Bagi yang ingin menghubungi kak Arnis bisa
melalui Whatsapp di +6285649752527