|
Judul : Gerbang Kebenaran : The Intellectual Wrestling On The God Existance
Halaman : xvi + 331
Ukuran 14x20
Penulis : Ismail Ridha
Untuk Pemesanan : 081946100094
Testimoni
“Semakin tinggi ilmu, mestinya semakin ia menjadi rendah hati. Sesuatu yang dilupakan oleh Radhi dalam kisah ini. Hingga akhirnya bertemu seseorang. Menyadarkan bahwa apa yang diketahuinya belum apa-apa. Bagaimana laku akan diperankan untuk membayar kesalahan tersebut? Silakan simak novelnya.”
-Isa Alamsyah-
Penulis, Motivator, Pendiri dan Pengasuh Komunitas Bisa Menulis
“Biasanya, ketika saya membaca buku, cukup membaca secara skimming dan scanning, saya sudah tahu luar dalam buku tersebut. Namun, berbeda ketika saya membaca novel ini, bukan hanya mematikan siaran televisi, tapi juga handphone! Begitulah tema Ketuhanan yang disodorkan oleh penulis. Sebuah wacana serius, yang tentu saja butuh keseriusan pula untuk membacanya. Wacana yang sudah pasti hanya bisa digarap oleh orang-orang yang punya referensi luas dan punya dialektika pemikiran yang kritis. Meski wacana yang serius, Ismail Ridha tetap bisa menyampaikannya dengan lugas dan berani.”
-Dul Abdul Rahman-
Sastrawan, Penulis Puluhan Buku Sastra
“Novel yang apik tentang pergulatan eksistensial seorang anak manusia.”
-Dr. Sabara Nuruddin, M. Fil-
Dosen Filsafat UIN dan Peneliti Kehidupan Keagamaan Makassar
“Sebuah karya ilmiah yang disajikan secara naratif. Penulis muda ini berani menyingkap polarisasi tajam antara tekstualisme dan kontekstualisme.”
-Dr. Muhsin Labib, MA-
Dosen STFI Sadra dan Direktur Moderat Institute
“Novel fiksi bercita rasa nonfiksi ini menceritakan tentang proses pencarian jati diri seorang anak manusia. Di dalamnya dibahas tentang eksistensi Tuhan yang tergugat dan jalan panjang menemukan kembali jawabannya. Jujur, saya salut dengan penulisnya sdr. Ismail Ridha. Sosok muda yang piawai mengolah kata dan merangkumnya dalam sebuah narasi yang apik. Novel ini mencoba memotret seputar kehidupan seorang mahasiswa asal kampung yang sempat terombang-ambing dengan ambisi, hasrat, dan cintanya dengan segala macam rasa berkecamuk di dalamnya. Pun, nilai budaya yang menggaraminya membuat novel ini menjadi gurih. Membacanya membuat imajinasi kita mengembara jauh ke alam pikir bermahasiswa. Sungguh, sebuah novel yang menarik!”
-Wan Putuhena-
Dosen Komunikasi dan Ilmu Sosial-Humaniora, IAIN Ambon