Judul : Sang Pendamai Tuan Syekh H. Ibrahim Sitompul
Penulis : H. Albiner Sitompul, S.IP, M.AP.
Halaman : XIV + 353 Halaman
Ukuran : 14 x 20 cm
Jenis Kertas : Bookpaper
Penulis : H. Albiner Sitompul, S.IP, M.AP
Editor/Penyunting : Dr. Zainal Efendi Hasibuan, MA
Desain Cover : Tim AE Publishing
Tata Letak : Tim AE Publishing
Penerbit : AE Publishing
ISBN: 978-623-306-606-8
Blurb :
Tidak banyak diketahui khalayak ramai, bahwa seorang bermarga Sitompul ternyata Tuan Syekh. Banyak diketahui orang, bahwasanya batak identik dengan Kristen. Hal ini dipengaruhi mayoritas batak, khususnya dari Tapanuli Utara beragama Kristen. Awalnya, Tuan Syekh Ibrahim Sitompul memang beragama Kristen, bernama Sionggang Oppu. Akan tetapi, seiring dengan perjalan hidup, banyak orang merubah agamanya setelah beranjak dewasa merupakan hal yang biasa, karena seseorang memilih agama tidak dibawa lahir.
Hijrah membutuhkan pengorbanan, sehingga menjadi keputusan yang besar, kemudian orang-orang sekitar akan mengapresiasi keputusan kita. Sebagian orang akan mendoakan kita dan sebagian orang mencela dan menghujat tindakan kita. Itulah keadaan yang dihadapi Tuan Syekh Ibrahim Sitompul setelah keputusan hijrah meninggalkan Klerek Pemerintah Hindia Belanda yang penuh dengan kesitimewaan dan pindah memeluk Agama Islam.
Hijrah di jalan Allah merupakan proses untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam proses tersebut, Istiqamah menjadi fase paling penting yang perlu dijaga ketika seseorang telah bertekad untuk berhijrah. Berikut ini beberapa ayat alquran tentang hijrah di jalan Allah yang memuat janji-janji serta balasan yang akan Allah berikan kepada mereka yang senantiasa istiqamah menjaga komitmennya dalam berhijrah.
Perjuangan Sionggan Oppu dalammenemukan jati diri dan menemukan kepercayaan di hati tidaklah mudah dan harus melewati proses panjang. Mulai beliau lahir dan latar belakang keluarganya, mengikuti beberapa organisasi termasuk berperang melawan penjajah, hingga memutuskan memeluk agama Islam. Semua dirangkum dalam buku ini.