Judul : Trilogi Memori : De Capenter
Penulis : Andriamuis
Halaman : xiv + 309 halaman
Ukuran : 14 x 20 cm
Jenis Kertas : Bookpaper
Penyunting: Tim AE Publishing
Desain Cover: Arakim_design
Tata Letak: Moufie
Penerbit : AE Publishing
ISBN : 978-623-306-735-5
Blurb :
Praisa duduk di hadapan AI Jannab, tampak cahaya berwaarna merah keemasan keluar dari kedua tangan AI Jannab menuju ke tubuh Praisa. Wajah Praisa yang awalnya sangat pucat mulai kembali segar, kondisi tubuhnya pun mulai membaik.
Praisa mulai membuka matanya, AI Jannab berhenti menyalurkan energinya ke tubuh Praisa, lalu ia mengangkat tangannya dan menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya, tidak lama kemudian mereka berdua mendengar pintu kamar terbuka, secara serentak mereka menoleh ke arah pintu, terlihat Datuk Panglima Kumbag beserta putranya sedang memasuki ruangan.
Praisa berusaha untuk duduk dengan bersandar pada bantal yang terletak di bagian ujung penyangga ranjang, dengan dibantu AI Jannab, namun tubuhnya terasa lemah. Praisa hanya dapat memandangi wajah AI Jannab dan sekelilingnya, satu hal yang sangat dikhawatirkan oleh Wancik, kotak hitam telah membuka memori masa lalu Praisa, tetapi mengunci memori ketika bersama Keluarga De Capenter.