Ini dia para pemenang yang mengikuti event dadakan dalam rangka memperingati ulang tahun Asma Nurul Hidayatun Nisa yang pertama.
Untuk pemenang FF yang dipilih oleh Tha Artha adalah :
HARI ULANG TAHUN ASMA
Anisa terlihat sangat cepat mengayunkan kakinya, terburu-buru senja
itu. Setelah keluar dari sebuah toko kue dengan membawa bungkusan ukuran
sedang, yang dijinjing oleh tangan kirinya. Anisa sering terlihat
begini, pulang di saat azan maghrib berkumandang setelah dua tahun yang
lalu Farhat suaminya lebih dulu menghadap Yang Kuasa. Dia melakukan
semuanya sendiri. Bahkan untuk mencari sesuap nasi, ia bekerja sebagai
pembantu rumah tangga. Demi anak tercintanya Asma. Anisa yakin, sekarang
buah hatinya itu sedang gelisah menunggu kepulangannya.
“Sepertinya Ibu sudah lupa hari ulang tahunku,” gumam Asma.
Asma beranjak dari ranjang. Lalu duduk di kursi belajarnya. Dia ambil secarik kertas dan menggoreskan kegelisahannya itu.
Dia menatap pintu kamarnya yang masih bisu. Tetap saja belum ada panggilan atau ketukan Ibunya dari sana.
Asma tertidur. Kegelisahan telah membuat kantuk menggerayangi matanya. Kini ia sudah menyulam mimpinya.
“Asma, Nak. Ibu pulang!”
Anisa langsung menuju ke kamar Asma, ketika tidak ada sahutan dari mulut anaknya itu.
Anisa membuka pintu, masuk. Agak terkejut ketika melihat Asma sudah
terlelap, pulas di meja belajarnya sambil duduk. Matanya langsung
tertuju pada secarik kertas.
Ayah, Ayah apa kabar? Aku sedang
sedih. Karena sampai hari ini menjelang besok ulang tahunku. Ibu belum
saja membahasnya, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Apakah Ibu sudah
lupa dan tidak sayang lagi padaku? Ayah, tolong beritahu Ibu. Agar Ibu
tidak lupa hari ulang tahunku.
Matanya berkaca-kaca, lalu Anisa segera mengusapnya. Tidak ingin mengganggu peri kecilnya itu yang sedang terlelap.
Lalu ia mengangkat tubuh mungil Asma ke ranjang, dan mengecup keningnya.
“Selamat malam, peri kecilku,” bisik Anisa.
***
“Asma bangun Nak, sudah pagi. Kamu harus sekolahkan Nak?”
“Kenapa suara Ibu sangat keras. Tidak selembut biasanya,” batin Asma. Sambil masih menutup matanya. Malas.
“Asma,” lanjut Anisa.
Asma membuka kelopak matanya. Ternyata suara itu jauh. Ibunya
benar-benar tidak membangunkannya di kamar lagi. Ibunya sudah berubah,
dan melupakan hari istimewanya.
“Ibu tidak sayang lagi kepadaku,” batinnya.
Asma kesal. Dia beranjak dari tempat pembaringannya dan mengambil handuk. Asma ingin langsung mandi.
Tetapi alangkah terkejutnya Asma ketika ia membuka pintu kamarnya.
“Selamat ulang tahun, Ibu ucapkan. Selamat sejahtera Ibukan do’akan,”
Anisa bernyanyi dan memamerkan senyum bahagia, sambil membawa kue tar.
Lengkap dengan lilin angka sepuluh.
Asma tertegun, bola matanya seketika berair. Berebut ingin menetes.
“Selamat ulang tahun Asma. Peri kecil Ibu,” lanjutnya.
Asma tidak bisa berucap, terharu.
“Sekarang ayo tiup lilinnya ya sayang,” kata Anisa sambil menyesuaikan posisinya dengan tinggi badan anaknya itu.
Asma meniup lilin itu sambil bibirnya bergetar. Asma bahagia, terharu. Asma langsung memeluk Ibunya.
“Ibu ternyata masih sayang sama aku,” tangisnya memecah di pelukan Anisa. Cairannya membasahi baju yang Anisa kenakan.
“Sayang, dengarkan Ibu. Ibu akan menyayangi kamu sampai kapanpun, tidak
ada batasnya. Jadi Asma jangan khawatir ya sayang,” jawab Anisa sambil
menahan isakannya.
“Kamu percayakan sayang?” lanjutnya.
Asma tak
sanggup menjawab. Dia hanya mengangguk. Anisa semakin erat memeluk peri
kecilnya itu. Dan ingin memeluknya sampai kapanpun.
Untuk pemenang puisi yang dipilih oleh Dedefirman adalah:
Puisi-Kado Terindah untuk Asma
Sayang...
Selamat mengulang hari lahirmu
Tersenyumlah selagi kau tak tau makna sebenarnya
Tertawalah sembari terus mengukir mimpi-mimpimu
Biar kupersiapkan kado untukmu.
Sayang..
Kau masih terlalu dini untuk tahu tentang rahasia Tuhan
Maka biar Bunda saja yang tahu catatan azalimu
Karena kau belum tahu
Bertambah umurmu samadengan berkurang usiamu
Dan, Bunda tak mau mengajarkan itu sekarang.
Sayang...
Selamat ulang tahun.
Bunda hanya mengajarimu bagaimana memulai hidup
selanjutnya kau sendiri yang melangkah
Bunda hanya disisimu selalu
Menjelma menjadi malaikat tak bersayap untukmu.
Sayang...
Kau tahu?
Kado terindah dari Bunda ialah :
Segala Doa yang dikabul Tuhan
Seluruh harap yang diamini malaikat
Semua permohonan yang di-iya-kan makhlukNya
Serta segenap Ridho Bunda yang diridhoi pula olehNya..
Ini, Kado terindah untukmu sayang.
Asma-buah hatiku. :)
Untuk pemenang ucapan yang dipilih oleh Anisa Ae adalah :