Orang Meratus di Kampung Paramasan






Judul : Orang Meratus di Kampung Paramasan

Penulis :  Setia Budhi, PhD, Nasrullah, MA

Halaman : 91 halaman

Ukuran : 14x20

Jenis Kertas : Bookpaper

 

Blurb : 

Masyarakat Desa Paramasan di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan sebagai salah satu etnik Dayak Meratus masih sangat bergantung kepada hutan dan rata-rata mata pencaharian mereka adalah sebagai petani yang memanfaatkan hutan untuk berladang, berkebun dan berburu. Tekanan kehidupan sosial ekonomi kini dirasakan semakin meningkat karena perubahan nilai budaya berupa dalam mengelola sumberdaya alam.


Buku Orang Meratus di Paramasan ini mendeskripsikan kehidupan sosial budaya mereka. Pusat kehidupan utama Orang Meratus dilukiskan tentang pentingnya kedudukan Balai bagi masyarakat adat Dayak Meratus, merupakan simbol keberlangsungan kehidupannya seni budaya dan kepercayaan. Orang Meratus terutama yang bermukim di Desa Paramasan Atas umumnya memiliki pengetahuan lokal tersendiri dalam menjaga dan mengelola lingkungan tempat tinggal mereka. 


Nilai-nilai tradisional suatu daerah menjadi norma dalam bentuk budaya dan jika tradisi yang dianut itu diagungkan dan dijunjung tinggi oleh masyarakat, serta nilai-nilai budaya yang dipertahankan dari waktu kewaktu, maka dengan sendirinya akan menjadi pembentuk identitas dan budaya lokal, nilai yang terdapat dalam budaya lokal tersebut disebut sebagai suatu bentuk kearifan lokal. 


Buku ini setidaknya menggambarkan kehidupan manusia Dayak dan alam tradisional mereka dengan kearifan lokal di lingkungannya dan sering dijumpai dalam banyak tindakan yang bersinggungan dengan lingkungan, teknologi tradisional dan pengelolaan sumber daya alam.


Dalam kontek masyarakat adat Meratus, memilik budaya solidaritas sosial yang kuat dalam aktivitas kehidupannya, walaupun demikian kepercayaan, aturan-aturan adat, pantangan dan tradisi pengelolaan lahan dalam berladang yang dilakukan oleh Orang Meratus di Kampung Paramasan untuk membangun dan menjaga hutan dan Padi meraka nampaknya lelah mengalami transformasi.

Subscribe to receive free email updates: