3 Jenis Kerangka yang Wajib Disiapkan Sebelum Menulis



Sebagai penulis pasti pernah mengalami berbagai hal yang disebabkan tidak adanya penulisan kerangka. Seperti stuck menulis, kehabisan ide, lupa alur, writer’s block, bahkan menulis cerita baru dan meninggalkan cerita lama. Selain disebabkan oleh malas menulis, kurangnya keinginan menulis, dan mager, hingga kesibukan yang menimpa. Hal tersebut bisa disebabkan oleh tidak adanya kerangka menulis yang menjadi dasar ide untuk mulai menulis.

Tak hanya menjadi dasar ide, tetapi kerangka menulis membuat kita lebih terarah dan konsisten dalam menulis. Kerangka menulis sendiri ada premis yang merupakan dasar ide yang mencakup keseluruhan cerita. Tidak berhenti di sana, Sobat pun bisa menjabarkan premis dan menambahkan konflik lainnya secara mendetail, bahkan Sobat bisa membuat kerangka untuk setiap babnya. Ada tiga jenis kerangka yang perlu penulis siapkan sebelum menulis, nih!

Baca juga: Tips Mencari Ide dalam Diri Sampai Menjadikannya Sebuah Karya

1. Premis

Premis merupakan landasan yang dijadikan alasan atau pemikiran, Premis menjadi langkah pertama penulis dalam membuat kerangka cerita. Premis sendiri merupakan garis besar ide yang dijadikan pemikiran dalam membuat cerita, berikut rumusnya:

Nama tokoh dan karakter + tujuan + rintangan + resolusi

Contoh: Camara ingin memiliki dan hidup bersama  Derie yang menyimpan banyak rahasia dan membuatnya terjerumus dalam kasus militer yang akan diungkap keduanya

2. Logline

Logline adalah penjabarann dari premis, di mana logline harus bisa memuat garis besar cerita tidak hanya di awal cerita. Apabila premis berbentuk satu kalimat, maka logline berbentuk satu parafraf yang merupakan penjabaran dari premis.

Baca juga: Tips Mencari Ide dalam Diri Sampai Menjadikannya Sebuah Karya

3. Outline

Menurut bahasa, outline adalah sebuah kerangka, regangan, garis besar, atau guratan. Dalam penerapannya, outline adalah rencana penulisan yang memuat garis besar dari krangan yang akan ditulis. Secara sederhana outline merupakan garis besar dari setiap bab dalam cerita. Contoh:

Prolog: Derie seorang polisi SWAT yang mengungkap pembantaian keluarga

Bab 1: Camara merupakan pemilik perusahaan besar yang cintanya ditolak oleh cinta pertamanya semasa SMA

Bab 2: Camara akan dibunuh sekelompok orang jahat dan tak sengaja bertemu Derie

Lengkap sudah tiga kerangka menulis cerita yang akan Mimin buat, eh, drama Camaraderie hanya contoh untuk materi kali ini. Sobat Sastra bisa mencoba membuat premis, logline, outline, hingga sinopsis untuk cerita Sobat. Ehm, sudah ada ide cerita apa, nih?

 

 

Subscribe to receive free email updates: