A Poetry By: Dewi Kurnia Astuti
Di Balik Pintu Senja
Dalam hening,
senja mengetuk pintu rumahku
dan tanpa sengaja ibuku membukanya,
menyadarkanku bahwa ia telah renta
Keriput di wajahnya, uban di rambutnya
adalah tanda bahwa senja telah memilihnya
Namun kecantikan sejatinya
bukanlah tandingan sang Aphrodite
Ibu, bahkan dalam senjamu
ku melihat banyak keajaiban
Purnama takkan mampu mengalahkan pendar sayangmu
Sang surya pun tak sanggup melawan hangat kasihmu
Ibu,
Ingin kukatakan suatu kalimat sakral padamu
Kalimat yang terkadang tercekat di tenggorokanku
jangan tertawa atau jangan menangis
Kumohon, hanya satu baris ini saja
"Aku menyayangimu Ibu",
Bahagiamu bagai nafas di hidupku,
dukamu bagai duri di tubuhku,
dan tawamu adalah candu bagiku
Ibu, maafkan aku untuk semua peluh yang telah kau kucurkan,
Terimakasihku atas doa yang kau lafalkan,
dan syukurku karena kau telah menghadirkanku ke dunia
Teriring doaku untukmu ibu,
dari putrimu
yang berusia dua satu
Biodata Penulis:
Dewi Kurnia Astuti. Tengah menempuh tugas akhir di Universitas Jenderal Soedirman. Seorang penulis pemula yang masih ingin belajar. Penyuka sastra dan gothic novel. Penulis dapat dihubungi melalui dewikim9@gmail.com