Seruan Nalar



Detail Buku:

Judul: Seruan Nalar
Jumlah halaman: viii + 112
Ukuran:14 x 20cm

Penulis: Muhammad Ramadhana Alfaris, Heri S. Widodo, Deni Maulana, Nuchriawan Akhmad Zamzam N.A., Delinda Rarita Indana Zulva, Aulia Akbar Aliani, Lovindha Kintani Putri, Syahrul, Vanny Heizke A.M, Jessica Three Angel Rosa, Dendy Yusta Indiarto, Ezna Novian Rama P., Nur Atika, Dita Roviana Ulfa, Veysa Anasti Santoso

Pemesanan: 081217133223/081946100094
Harga: Rp.65.000,-

Blurb

Dalam rangka menyambut hangat peradaban revolusi industri 4.0 dan society 5.0 demi mengimbangi perkembangan tersebut pada mata kuliah umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Peradaban tersebut memiliki ekspektasi yang tinggi kepada peserta didik untuk terus berkarya sehingga memiliki daya saing yang tinggi.

Beberapa fenomena yang terjadi pada ini selalu dikaji dan didiskusikan dalam dunia akademik yang dikemas ke dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berdasarkan pemahaman materi secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Poin-poin tersebut kemudian disalurkan melalui logical thinking para peserta didik Fakultas Hukum dalam menyoroti, menyikapi, dan menanggapi fenomenafenomena tersebut melalui sebuah frasa kalimat yang berbentuk tulisan opini atau pendapat.

Buku ini berisi tentang opini atau pendapatpendapat bertema kebangsaan atau kewarganegaraan dengan topic masalah yang dipilih secara independen oleh peserta didik dan sedang terjadi pada saat ini. Misalnya terjadinya wabah pandemi, pembelajaran daring (online), permasalahan moral, hukum, ekonomi, dan aspek lainnya. Harapannya, semoga buku ini dapat memberikan kontribusi intelektual serta pengembangan pemikiranpemikiran perspektif dan interpretatif kepada pembaca.

PROFIL PENULIS

1. MUHAMMAD RAMADHANA ALFARIS

Merupakan seorang pria yang lahir di Jakarta berdarah Malang dan saat ini menetap di Kota Malang. Penulis adalah anak kedua dari M.Harris A, dan merupakan cucu dari (alm) H. M. Ridwan Hasyim seorang tokoh dan pendiri YPPI (Yayasan Pembina Pendidikan Indonesia) Widya Gama. Ia menempuh pendidikan mulai dari SD, MTS, SMA di Jakarta, kemudian melanjutkan ke jenjang S1 di Universitas Padjadjaran (UNPAD), Jatinangor, Jawa Barat. Pada tahun 2014 penulis melanjutkan ke jenjang S2 Program Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Malang. Pernah bekerja kantoran dan berwiraswasta. Seiring berjalannya waktu, saat ini, ia berprofesi dosen di Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Malang, yang mengampu mata kuliah umum. Sisi lainnya, ia aktif menulis opini dan dimuat di media massa (koran) sejak tahun 2013 hingga saat ini. Ia telah memiliki 24 tulisan dari berbagai perspektif seperti agama, sosial, politik, dan humaniora. 

Pada tahun 2017, ia mendapatkan penghargaan masuk kategori finalis lomba karya tulis (LKTI) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PSLD Universitas Brawijaya Malang dan dipublish dalam proceeding. Ia sempat mendapatkan hibah DIKTI pembelajaran inovatif pendidikan pancasila dan menghasilkan karya berupa aplikasi, video, dan buku modul ber-ISBN 102 Muhammad Ramadhana Alfaris, dkk. Dengan judul “Modul Pembelajaran Inovatif Pendidikan Pancasila”. Selanjutnya ia mendapatkan penghargaan sebagai dosen berprestasi Universitas Widya Gama Malang pada tahun 2019. Karya buku yang pernah dibuat berjudul Buah Pikiran, Sebuah Pendapat Perspektif Kewarganegaraan Generasi Milenial ber-ISBN penerbit AE Publishing.

2. HERI S. WIDODO, MH., MARS

Lahir 25 Mei 1968 di Banyuwangi, Jawa Timur. Ia memperoleh gelar dokter dari Universitas Hasanuddin Makassar tahun 1997, kemudian melanjutkan pada Magister Administrasi Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. Minat yang besar terhadap bidang hukum, terutama hukum kesehatan diwujudkan dengan melanjutkan pendidikan pada Magister Ilmu Hukum Universitas Widya Gama Malang. Setelah lulus, ia lanjut menempuh Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Tujuhbelas Agustus 1945 Surabaya. Pengabdian pada dunia kesehatan diawali dengan bertugas sebagai dokter dan kepala puskesmas di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Selanjutnya, ia mengabdikan diri di rumah sakit pemerintah di Ambon-Maluku pada saat daerah tersebut dilanda kerusuhan sosial pada tahun 1999. 

Saat ini, ia adalah widyaiswara madya pada UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat-Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Di sela-sela kesibukan sebagai widyaiswara dan pemateri pada berbagai kediklatan, ia juga menjalani aktivitas sebagai konsultan kesehatan (health consultan) freelance dalam pendampingan mempersiapkan serta membangun sistem akreditasi di lebih dari 200 (duaratus) puskesmas serta klinik di Jawa Timur. Beberapa kali menjadi konsultan mitra bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Timur terkait akreditasi puskesmas, klinik dan manajemen mutu di sarana pelayanan kesehatan. Sebagai penulis, ia telah menghasilkan 5 (lima) karya tulis buku yaitu, 

  1. Kiat Sukses Akreditasi Puskesmas dengan Mudah dan Menyenangkan yang diterbitkan oleh penerbit Intrans Publishing, Malang. 
  2. Memahami dan Implementasi Akreditasi Klinik Menyenangkan yang diterbitkan oleh penerbit Prenada Media, Jakarta. 
  3. Membangun Sistem Manajemen Mutu,
  4. Menuju Puskesmas Terakreditasi Paripurna Menyenangkan yang diterbitkan oleh penerbit Madza Media, Malang. 
  5. Konsep Cara Pemberian Kompensasi Pada Transplantasi Organ Tubuh Manusia di Indonesia, Dalam Perspektif Hukum Kesehatan Menyenangkan yang diterbitkan oleh penerbit Madza Media, Malang. 
  6. Sistem Manajemen Mutu Klinik, Cara Mudah dan Cepat Memahami Sistem Manajemen Mutu Klinik Menyenangkan yang diterbitkan oleh penerbit Madza Media, Malang. 

Sebelumnya cukup memiliki pengalaman dalam bidang akreditasi saat di rumah sakit, selanjutnya mengikuti Training of Trainer (TOT) Akreditasi Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama (FKTP) dua kali, yaitu dalam Bidang Administrasi dan Manajemen (admen) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) sejak tahun 2016. Berbagai kediklatan dan pelatihan serta Training of Trainer (TOT) penunjang akreditasi seperti manajemen mutu, manajemen puskesmas, patien safety, PPI, K3 dan lain sebagainya juga pernah diikuti.

3. DENI MAULANA NUCHRIAWAN lahir di salah satu Kabupaten yang ada di Jawa Tengah yakni Kabupaten Grobogan, tepatnya di Kecamatan Godong Desa Latak Dusun Djabung RT 01 RW 01. Ia lahir pada hari Rabu tanggal 07 Juli tahun 1999, Ia mengawali studinya di TK Islam Karya Mukti Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor, kemudian melanjutkan studi di MI Yatpi Latak Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Setelah tamat MI, ia melanjutkan studi di Jawa Timur tepatnya di MTs Negeri 1 Peterongan di Kabupaten Jombang. Petualangan dalam menuntut ilmu di kota orang tidak berhenti, ia kembali ke kota kelahiran setelah selesai menempuh studi sekolah menengah pertama. Namun, ia kembali melanjutkannya pada jenjang Sekolah Menengah Atas di Kota jombang, tepat nya di SMK Telekomunikasi Darul „Ulum. Ia menempuh studi di luar kota kelahiran selama 6 tahun, ditambah pada saat TK 2 tahun. Setelah tamat SMK pada tahun 2017, ia memutuskan untuk pulang ke kota kelahirannya dan mencoba untuk berbaur dengan masyarakat sekitar. Setalah 3 tahun di kampong halamannya, ia merasakan ilmu yang didapatkan selama ini masih belum cukup, akhirnya ia memutuskan untuk kembali menimba ilmu di Universitas Widya Gama Malang.

4. AKHMAD ZAMZAM NUR ADIP lahir di Malang pada tanggal 18 Oktober 1999. Ia menempuh sekolah dasarnya di SDN Karangbesuki 3. Setelah tamat, ia melanjutkan studi di SMP Islam Almaarif Singosari dan pernah menjadi bagian dari pramuka inti. Ia kemudian melanjutkan studinya di SMA 1 Kota Malang. Di SMA ini, ia pernah menjabat sebagai ketua OSIS serta mengikuti organisasi PMR dan Karang Taruna.

5. DELINDA RARITA INDANA ZULVA berasal dari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Ia memulai pendidikannya di TK Pembina dan dilanjutkan di SDN Prajekan Lor 1. Setelah tamat pendidikan dasar, ia melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negeri 1 Prajekan dan SMA Negeri Prajekan. Saat ini, ia menempuh perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Malang. Terkait pengalaman berorganisasi, saat ini belum ada organisasi yang diikutinya. Namun, ia berencana akan aktif di BEM Fakultas. Selama belum mengikuti organisasi, ia mengikuti kegiatan yaitu UKM Badminton. Ia juga mengikuti kegiatan Bagi Bagi Sego Gratis untuk orang kurang mampu yang diselenggarakan selama dua minggu sekali, kegiatan ini dipelopori oleh mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2020.

6. AULIA AKBAR ALIANI atau biasa dipanggil akbar berasal dari Madura. Ia kahir di Pamekasan, 21 Februari 2002. Ia memulai pendidikannya di TK Al-Fattah pada tahun 2007. Setelah tamat TK, ia melanjutkan pendidikannya di SD Negeri Tlagah 2, di mana ia sering menjadi perwakilaan lomba tingkat kecamatan. Setelah menamatkan pendidikan dasarnya, ia melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negri 1 Pakong dan SMA Negeri 1 Pakong, Saat berada di bangku SMA, ia sering mengikuti berbagai perlombaan, baik olimpiade olahraga atau lomba lainnya. Selain itu, ia juga merupakan perwakilan pengibar bendera di kecamatan. Setelah tamat dari SMA, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Widya Gama Malang.

7. LOVINDHA KINTANI PUTRI atau biasa dipanggil Lovindha lahir di Jombang pada tanggal 25 Mei 1999 dan merupakan anak tunggal. Ia memulai pendidikan TK di Jombang, namun kemudian pindah ke Surabaya. Ia menempuh pendidikan dasarnya di SDN Manukan Kulon, kemudian ia melanjutkan pendidikan menengahnya di SMPN 28 Surabaya dan SMAN 11 Surabaya. Saat ini, ia sedang menjalani perkuliahan di Universitas Widya Gama Malang. Ia pernah mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Tunas Hijau untuk sekolah adiwiyata. 

Selain itu, ia merupakan anggota paskibra SMPN 28 sera menjadi siswa penyumbang piala terbanyak di sekolahnya. Di SMA, ia juga tergabung di OSIS serta menjadi ketua koperasi. Di samping itu, ia memiliki kegiatan lain yakni olahraga basket. Di wilayah tempat tinggalnya, ia tergabung dalam organisasi karang taruna dan remaja masjid. Menurutnya, melalui organisasi ia dapat mengenal dan berkumpul dengan orang baru yang memiliki pola pikir bermacam-macam, sehingga banyak ilmu yang bisa didapatkan.

8. SYAHRUL lahir di Bima pada tanggal 14 Agustus  1997. Ia mengawali pendidikan dasarnya di SDN
Sangari Donggo pada tahun 2010. Setelah tamat, ia melanjutkan pendidikan menengah di SMPN Donggo yang ditamatkan pada tahun 2013, serta 108 Muhammad Ramadhana Alfaris, dkk. SMAN 2 Donggo yang dotamatkan pada tahun 2016. Saat ini, ia sedang menempuh pendidikan S1 Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Malang.

9. VANNY HEIZKE ALFONSO MAMBANG lahir di Medan pada tanggal 26 Januari 1987 dan merupakan anak pertama. Ayahnya berdarah campuran antara suku Bugis dan Batak Karo, sedangkan ibunya murni berdarah Batak. Saat ini, orang tuanya saat ini berprofesi sebagai direktur di
perusahaan kontraktor. Ia menempuh pendidikan dasarnya di SD Negeri 011 Balikpapan dengan kegiatan yang padat salah, satunya ialah taekwondo. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah di
SMP Negeri 1 Balikpapan dan memiliki beragam aktivitas seperti les, kursus dan taekwondo, OSIS dan marching band. Setelah tamat SMP, ia melanjutkan pendidikannya di SMU Negeri 5 Balikpapan dan tetap menekuni taekwondo. Ia pernah bergabung di HIPMI sebagai pengusaha muda di usia 20 tahun, dan saat ini ia juga bergabung di GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) Balikpapan.

10. JESSICA THREE ANGEL ROSA lahir di Malang, pada tanggal 10 Juni 2002. Ia merupakan alumni PKKMB Agung Denpasar, Bali. Saat ini, ia Seruan Nalar 109 mahasiswa menempuh pendidikan di Universitas Widya Gama Malang dengan program studi Ilmu Hukum. Ia merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara. Kakak pertamanya merupakan seorang desainer di Pulau Bali, sedangkan orang tuanya berprofesi sebagai pengacara dan ibu rumah tangga. Saat di bangku sekolah, ia merupakan siswa yang sering berulah dan jarang pulang ke rumah, ia juga sempat dikeluarkan dari sekolahnya karena jarang mengikuti pelajaran. Namun, ia kemudian tersadar dan bangkit. Orang tuanya menawarkan untuk kuliah karena ia ingin menjadi seorang pengacara seperti ayahnya.

11. EZNA NOVIAN RAMA PRANKDANA berasal dari Trenggalek tepatnya Kecamatan Munjungan.
Ia lahir di Trenggalek, 01 November 2000 dan merupakan anak tunggal dari pasangan yang sudah berpisah sejak ia masih kecil. Hal itulah yang menyebabkan ia sempat mendapat perlakuan kurang baik dari teman maupun gurunya. Ia mengawali pendidikan dasarnya di SD Negeri 1 Munjungan. Setelah tamat SD, ia melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Munjungan dan SMAN 1 Karangan yang ditamatkannya pada tahun 2019. Ia bercita-cita menjadi TNI/POLRI, tetapi gagal setelah melakukan 3 kali percobaan. Saat ini menempuh jurusan Hukum di Universitas Widya
Gama Malang. 110 Muhammad Ramadhana Alfaris, dkk.

12. NUR ATIKA atau sering dipanggil Tika lahir di Belekong, Sumbawa Besar pada 22 Desember 1999. Ia mengawali pendidikannya di SDN Brang Loka dan mondok di pondok pesantren Al-Ikhlas Taliwang, Sumbawa Barat selama tiga tahun. Setelah tamat, ia melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Buer Sumbawa Besar. Saat di MA, ia pernah menjabat sebagai ketua OSIS, mengikuti pelatihan Tapak Suci, serta mengikuti olimpiade Biologi tingkat kabupaten. Saat ini, Tika melanjutkan pendidikan di Universitas Widya Gama Malang, Jawa Timur di jurusan Ilmu Hukum, ia juga mengikuti organisasi HMI.

13. DITA ROVIANA ULFA, biasa dipanggil Dita atau Viana lahir pada tanggal 26 Juli tahun 2000 dan merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Saat ini ia tinggal di Kota Batu. Ia memulai pendidikannya di TK Kuncup Bunga, saat di bangku TK, ia beberapa kali memenangkan lomba fashion show tingkat kota. Ia melanjutkan pendidikan dasar di SDN Songgokerto 02, saat inilah ia semakin mengembangkan minat dan bakatnya pada bidang modeling dan menari. Beberapa kali DIta diundang oleh pemerintah Kota Batu untuk mengikuti lomba menari, serta menari di Balai Kota. Setelah tamat SD, ia melanjutkan
pendidikan menengah di SMP PGRI 01 Batu dan pertama kalinya bergabung dalam sebuah Seruan Nalar 111 organisasi yakni OSIS. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMK Negeri 01 Batu dan bergabung ke dalam OSIS untuk yang kedua kalinya. Setelah tamat SMK, ia bekerja di Hotel Kartika Wijaya selama 1,5 tahun. Kemudian, ia memutuskan untuk resign dan menempuh kuliah di Universitas Widya Gama Malang. Sebelum mendaftar di Universitas Widya Gama, ia juga pernah mengikuti lomba tari yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Widya Gama dan meraih juara 2. Ia juga pernah mengikuti lomba foto yang diadakan BEM Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Malang dalam rangka Hari Batik Nasional, ia memenangkan lomba tersebut sebagai juara ke-2.

14. VEYSA ANASTI SANTOSO lahir di Malang pada 06 Februari 2002. Ia mengawali pendidikan
dasar di SDN Tasikmadu 2 Malang. Setelah tamat, ia melanjutkan pendidikan menengah di SMP
Brawijaya Smart School Malang dan SMKN 5 Malang jurusan Tata Boga. Ia juga bekerja sebagai admin di agen travel “Reswara X-Plore Malang” serta memiliki bisnis online yang menjual aneka
kosmetik. 112 Muhammad Ramadhana Alfaris, dkk.

Subscribe to receive free email updates: