Pasti ada yang bingung saat ingin mengakhiri bab novel, hal ini menjadi kebimbangan untuk penulis. Selain itu, akhir dari setiap bab menjadi penentu pembaca akan melanjutkan membaca ke bab selanjutnya atau tidak. Tak heran apabila penulis akan menimbang-nimbang dalam mengakhiri bab, pastinya harus yang membuat pembaca penasaran.
Tak hanya awalan yang perlu mengagetkan pembaca, tetapi juga dibutuhkan akhiran yang memancing rasa penasaran. Berkaitan dengan hal tersebut, ada metode yang bisa digunakan untuk pembagian bab, yaitu Cliffhanger. Istilah ini baru didengungkan belakangan ini, padahal banyak penulis yang secara tidak sadar sudah menggunakannya. Lalu, apa sih cliffhanger?
Baca juga: Sesuaikan Penggunaan Kata Depan Ke, Kepada, Pada, dan Untuk Mulai Sekarang!
- Apa Itu Cliffhanger?
Cliffhanger adalah akhir dari sebuah bagian/bab/chapter yang memberikan rasa penasaran atau ketegangan untuk pembacanya. Metode ini sangat disarankan untuk penulis platform guna mencegah larinya pembaca di tengah jalan, sehingga view tetap stabil bahkan terus meningkat. Maka dari itu, untuk membuat pembaca tetap mengikuti ceritamu dan bertahan hingga akhir diperlukan pembagian bab yang tepat dan memancing rasa pensaran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membagi bab menggunakan teknik cliffhanger.
- Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Cliffhanger
1. Cliffhanger sudah tersusun saat kita membuat kerangka, di mana Sobat Penulis telah membagi alur yang disusun ke dalam bab-bab dalam cerita atau disebut outline.
2. Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk membuat pembagian bab dengan teknik cliffhanger adalah memastikan pemotongan kalimat terakhir dari bab memancing rasa penasaran. Kalimat tersebut diharapkan bisa membuat pembaca bertanya-tanya apa yang akan terjadi di bab selanjutnya.
3. Selain memastikan pemotongan kalimat yang tepat, Sobat Penulis juga perlu menyeimbangkan antara dialog dan narasi antar bab.
Baca juga: Tips Mencari Ide dalam Diri Sampai Menjadikannya Sebuah Karya
4. Selanjutnya soal jumlah kata yang sering jadi perbedaan, kadang timbul pertanyaan ‘Berapa sih idealnya jumlah kata per bab?’ Tentu, jawabannya 1000, banyak yang menggunakan jumlah kata itu untuk setiap babnya karena idealnya seseorang membaca hanya sepanjang itu untuk setiap bagian cerita. Apabila satu bab lebih dari 1000, pastinya akan membuat pembaca merasa jenuh dan enggan membacanya.
5. Selipkan adegan yang memancing rasa penasaran, seperti keputusan tokoh yang menggantung, kemunculan sosok misterius, konflik baru yang menegangkan, adegan seru yang terpotong, fakta baru yang mengejutkan, dan lainnya.
Demikianlah tentang cliffhanger dan cara membuatnya yang bisa Sobat terapkan pada cerita agar membuat pembaca penasaran. Terjawab sudah kenapa semakin banyak bab semakin menurun pembacanya. Kalau Sobat Penulis bakalan terapkan metode cliffhanger enggak, nih?